Profil Desa Karangtanjung

Ketahui informasi secara rinci Desa Karangtanjung mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Karangtanjung

Tentang Kami

Desa Karangtanjung, Kecamatan Alian, Kebumen: Profil lengkap potensi agribisnis, UMKM telur asin yang mendunia, dan denyut kehidupan sebagai desa santri. Temukan data demografi, geografi, dan pembangunan terkini di pusat pertumbuhan dekat perkotaan ini.

  • Pusat Ekonomi Kreatif

    Desa Karangtanjung merupakan rumah bagi UMKM telur asin premium yang sukses menembus pasar ekspor, menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat.

  • Identitas Desa Santri

    Kehidupan sosial dan budaya masyarakat sangat religius dengan keberadaan dua pondok pesantren besar yang menjadi pusat pendidikan karakter dan keagamaan di wilayah tersebut.

  • Letak Strategis dan Potensi Alam

    Berada hanya 4 kilometer dari pusat Kabupaten Kebumen, desa ini memiliki keunggulan aksesibilitas serta potensi pengembangan agrowisata berkat lahan subur dan aliran irigasi yang terawat.

Pasang Disini

Terletak strategis di perlintasan antara pusat perkotaan dan wilayah pedesaan yang asri, Desa Karangtanjung di Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menjelma menjadi sebuah wilayah dengan dinamika yang unik. Dengan jarak hanya 4 kilometer dari Alun-Alun Kebumen, desa ini tidak hanya diuntungkan oleh aksesibilitas yang tinggi tetapi juga oleh potensi internal yang terus berkembang. Dari geliat UMKM yang produknya mendunia hingga denyut nadi kehidupan religius yang kental, Karangtanjung menampilkan profil desa yang tangguh, adaptif dan berkarakter.

Desa ini menjadi bukti nyata bahwa lokasi yang dekat dengan pusat pemerintahan kabupaten mampu menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi lokal. Di tengah lanskap agraris yang subur, inovasi dan semangat kewirausahaan warganya berhasil membawa nama Karangtanjung ke panggung yang lebih luas. Pada saat yang sama, nilai-nilai tradisi dan keagamaan tetap menjadi fondasi utama dalam tatanan kehidupan masyarakatnya, menciptakan sebuah harmoni antara modernitas dan kearifan lokal. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang menjadikan Desa Karangtanjung sebagai salah satu desa potensial di Kabupaten Kebumen.

Kondisi Geografis dan Demografi

Desa Karangtanjung secara administratif berlokasi di Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Letaknya yang strategis menjadikan desa ini mudah dijangkau, berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat pemerintahan Kecamatan Alian dan hanya 4 kilometer dari pusat Kabupaten Kebumen. Luas wilayah Desa Karangtanjung mencapai 171 hektare atau 1,71 kilometer persegi. Dari total luas tersebut, sekitar 40 hektare merupakan lahan sawah produktif, sementara sisa 131 hektare ialah lahan kering yang dimanfaatkan untuk pemukiman warga, pekarangan, dan fasilitas umum lainnya.

Secara topografi, wilayahnya cukup beragam, didominasi oleh dataran rendah di bagian selatan dan tengah, dengan kontur sedikit berbukit di sisi utara. Ketinggian wilayahnya bervariasi antara 20 hingga 120 meter di atas permukaan air laut (mdpl). Desa ini juga dialiri oleh beberapa sungai penting, seperti Sungai Bakung, Sungai Ngampel, dan Sungai Kali Wetan, yang menjadi sumber pengairan vital. Selain itu, terdapat saluran irigasi teknis dari Waduk Wadaslintang yang menjamin pasokan air untuk pertanian.

Adapun batas-batas wilayah administrasi Desa Karangtanjung yakni:

  • Sebelah Utara: Desa Kemangguhan

  • Sebelah Timur: Desa Tanuharjo

  • Sebelah Selatan: Desa Jatimulyo

  • Sebelah Barat: Desa Karang Sari

Berdasarkan data kependudukan tahun 2012, jumlah penduduk Desa Karangtanjung tercatat sebanyak 3.241 jiwa. Dengan luas wilayah 1,71 km², maka kepadatan penduduknya mencapai 1.895 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk ukuran desa. Secara sosial keagamaan, seluruh penduduk Desa Karangtanjung memeluk agama Islam. Karakter religius ini diperkuat dengan adanya dua lembaga pendidikan Islam terkemuka, yaitu Pondok Pesantren Roudlatul Ulum dan Pondok Pesantren Husnul Hidayah, yang menjadikan Karangtanjung dikenal luas sebagai "desa santri".

Geliat Perekonomian dan Inovasi UMKM

Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Karangtanjung. Hamparan sawah seluas 40 hektare menjadi ladang bagi para petani untuk menanam padi dan komoditas palawija lainnya seperti jagung, kacang hijau, dan mentimun. Meski pola pertanian di beberapa area masih cenderung tradisional, sektor ini secara konsisten menopang ketahanan pangan dan menjadi sumber pendapatan bagi sebagian besar warga.

Namun daya tarik utama ekonomi Karangtanjung terletak pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menunjukkan inovasi luar biasa. Salah satu kisah sukses yang paling menonjol datang dari usaha telur asin premium yang digagas oleh Latiful Hidayat, seorang warga desa. Usaha yang telah dirintis selama bertahun-tahun ini berhasil melakukan transformasi signifikan. Dengan fokus pada kualitas dan pemanfaatan platform pemasaran digital, produk telur asin dari Karangtanjung kini tidak hanya menguasai pasar lokal dan nasional, tetapi juga telah berhasil diekspor ke negara seperti Singapura dan Meksiko.

Keberhasilan ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Usaha telur asin tersebut mampu menyerap hingga 30 tenaga kerja yang merupakan warga sekitar, membantu mengurangi angka pengangguran dan memberdayakan ekonomi rumah tangga. Dalam sebulan, omzet yang dihasilkan dilaporkan dapat mencapai ratusan juta rupiah. Selain telur asin, di desa ini juga berkembang industri rumahan lainnya, antara lain produksi makanan ringan seperti kue satu kacang hijau dan emping, serta produksi tempe dan mebel kayu. Keberhasilan ini menjadi inspirasi dan model bagi pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal di Karangtanjung.

Pemerintahan Desa dan Pembangunan Infrastruktur

Roda pemerintahan di Desa Karangtanjung berjalan secara aktif dan terstruktur di bawah kepemimpinan Kepala Desa Akhmad Mutasil, yang terpilih sejak tahun 2019. Pemerintah desa secara proaktif menjalankan program-program pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan infrastruktur. Transparansi dan akuntabilitas menjadi salah satu fokus, yang tercermin dari alokasi dana desa yang terencana. Untuk tahun anggaran 2025, Desa Karangtanjung tercatat menerima alokasi Dana Desa sebesar Rp947.399.000 dari pemerintah pusat.

Dana tersebut, bersama dengan sumber pendapatan desa lainnya, dimanfaatkan untuk membiayai berbagai program prioritas yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes). Pada pertengahan tahun 2025, pemerintah desa telah menyelenggarakan sosialisasi mengenai perubahan RPJMDes periode 2019-2025, yang menandakan adanya evaluasi dan penyesuaian rencana pembangunan agar tetap relevan dengan kebutuhan terkini masyarakat.

Prioritas pembangunan mencakup pemeliharaan jalan desa, perbaikan saluran irigasi untuk mendukung sektor pertanian, serta program-program pemberdayaan masyarakat. Selain itu, pemerintah desa juga aktif mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas bagi perangkat desa dan lembaga kemasyarakatan lainnya. Berbagai kegiatan, seperti pelatihan untuk aparat keamanan desa dan peningkatan kapasitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD), telah dilaksanakan sepanjang tahun 2024 untuk memastikan tata kelola pemerintahan yang baik dan pelayanan publik yang optimal. Sinergi antara pemerintah desa, lembaga desa, dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam setiap program pembangunan yang dijalankan.

Kehidupan Sosial, Budaya, dan Potensi Wisata

Kehidupan sosial dan budaya di Desa Karangtanjung tidak dapat dipisahkan dari identitasnya sebagai desa santri. Keberadaan dua pondok pesantren besar menempatkan pendidikan agama sebagai pusat kegiatan kemasyarakatan. Suasana religius sangat terasa dalam aktivitas sehari-hari warga, mulai dari kegiatan di masjid hingga tradisi-tradisi keislaman yang terus dilestarikan. Salah satu tradisi budaya yang masih rutin dilaksanakan ialah Sedekah Bumi, sebuah ritual sebagai wujud rasa syukur masyarakat atas hasil panen dan kelimpahan sumber daya alam yang diberikan Tuhan.

Selain potensi budaya, Desa Karangtanjung juga menyimpan potensi pengembangan pariwisata yang menarik. Konsep agrowisata sangat relevan untuk dikembangkan di wilayah ini. Hamparan sawah yang hijau dengan latar perbukitan serta aliran air dari saluran irigasi Waduk Wadaslintang yang jernih menawarkan pemandangan alam yang menenangkan. Aktivitas seperti wisata edukasi pertanian, susur sungai, atau sekadar menikmati suasana pedesaan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan dari perkotaan.

Wilayah perbukitan di bagian utara desa juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai area wisata alam ringan, seperti jalur trekking atau area perkemahan. Meskipun belum dikelola secara profesional, keindahan alam yang masih alami ini menjadi aset berharga. Kedekatan desa dengan objek wisata Pemandian Air Panas Krakal yang sudah terkenal di Kecamatan Alian juga dapat menciptakan efek domino positif jika dikemas dalam satu paket kunjungan wisata terpadu. Dengan pengelolaan yang tepat, sektor pariwisata dapat menjadi sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi Desa Karangtanjung.